Tata Cara Pelaksanaan Pernikahan

Pernikahan berasal dari kata “nikah” yang berarti perjanjian antara laki-laki dan perempuan untuk menjadi suami-istri dalam suatu upacara resmi.
Penciptaan manusia yang terdiri dari dua jenis kelamin (laki-laki dan perempuan) membuktikan bahwa pernikahan itu direncanakan oleh Allah sendiri, bersifat monogamy untuk meneruskan generasi manusia serta memelihara bumi. Kejadian 1:26-28.
Pernikahan yang berkenan kepada Allah adalah pernikahan antar sesama orang percaya yang didasarkan pada cinta kasih dalam melaksanakan kewajibannya masing-masing. II Korintus 6:14-15; Efesus 5:22-29. Bandingkan dengan undang-undang perkawinan Nomor 1 Tahun 1974 Pasal 1.
II. Persyaratan Pra Nikah
Bimbingan Pastoral Pernikahan Kristen adalah kudus dan monogami. I Korintus 7:2; 10-11, 39; Efesus 5:32; Ibrani 13:4; I Tesalonika 4:3-5; Kejadian 1:26-28 Pernikahan Kristen tidak mengenal perceraian. Matius 19:3-6; Markus 10:1-2; Roma 7:2-3. Pernikahan Kristen adalah wahana untuk melahirkan keturunan sebagai generasi penerus (secara jasmani dan rohani) Kejadian 1:26-28; Yesaya 54:13; Maleakhi 2:15; Efesus 2:19. Pernikahan Kristen juga mengatur hak-hak dan kewajiban suami istri dan anak-anak. Efesus 5:22-23; 6:1-9; I Petrus 3:1-7; Kolose 3:18-21. Pengarahan-pengarahan praktis yang berhubungan keuangan, kehidupan sexual, hubungan dengan orang tua dan keluarga , iabdah , hidup bermasyarakat, dan sebagainya. Maleakhi 3:0; Ulangan 6:5-7; Yosua 24:14-15; Kejadian 2:24; I Korintus 7:5; Ibrani 10:25; Kejadian 26:8; Efesus 6:1-4; Filipi 2:15; Lukas 2:25; I Samuel 2:26; Roma 14:18.
Keterangan :
Yang berhak menerima peneguhan nikah di Gereja adalah : Pasangan pemuda / pemudi yang belum pernah melakukan hubungan suami-istri dan pasangan duda atau janda yang ditinggal mati oleh istri atau suami. Pasangan pemuda / pemudi yang sudah melakukan hubungan suami-istri , hanya didoakan. Kedua mempelai berhak menerima surat nikah dari gereja untuk mencatatkan pernikahan mereka ke kantor Catatan Sipil setempat. Mengisi formulir data pribadi Demi tertib Administrasi Gereja dan kepentingan peneguhan nikah, maka kedua calon wajib mengisi Formulir Peneguhan dan Pemberkatan Nikah :
Formulir A untuk pria Formulir B untuk wanita
III. Pelaksanaaan Upacara Pemberkatan Nikah
Langsung dipimpin oleh Gembala sidang jemaat / hamba Tuhan yang sudah ditugaskan.
Kedua mempelai memasuki pintu Gereja Gembala sidang jemaat mengundang hadirin berdiri untuk menyambut kedatangan mempelai. Gembala Jemaat sidang memaklumkan bahwa upacara peneguhan dan pemberkatan nikah antara Sdr…….dan Sadri…….segera dimulaikan, kemudian langsung berdoa. Kedua mempelai dan hadirin dipersilahkan duduk. Khotbah Pertanyan kepada mempelai Janji mempelai (Dapat diikuti dengan pemasangan cincin) Peneguhan / pemberkatan Nikah (dapat diakhiri dengan pembukaan kerudung oleh mempelai pria ) Ucapan selamat oleh Gembala Sidang Jemaat (dapat diikuti dengan pemberian Alkitab ) Doa penutup
Keterangan : Susunan Peneguhan Nikah ini dapat ditambah, disesuaikan dengan kebutuhan setempat.
IV. Contoh-contoh Pertanyaan , Ucapan Janji. Ucapan pemasangan cincin, Ucapan peneguhan Nikah, ucapan pemberkatan Nikah
Contoh Pertanyaan : Kepada mempelai pria : Sdr……., maukah saudara menerima wanita ini sebagai istri yang dijodohkan oleh Tuhan didalam pernikahan yang kudus ? Maukah saudara mengasihi dia , menghibur dia, menghormati dan memelihara dia baik pada waktu sakit maupun dia sakit maupun pada waktu dia sehat , serta melupakan orang lain tetapi hanya mengasihi dia saja, selama saudara berdua hidup didunia ini ?
Mempelai pria menjawab : “YA SAYA MAU!”
Kepada mempelai wanita : Sdri……, maukah saudari menerima pria ini sebagai suami yang dijodohkan oleh Tuhan didalam pernikahan yang kudus ? Maukah saudari mengasihi dia , menghibur dia, menghormati dan memelihara dia baik pada waktu sakit maupun dia sakit maupun pada waktu dia sehat , serta melupakan orang lain tetapi hanya mengasihi dia saja, selama saudari berdua hidup didunia ini ?
Mempelai wanita menjawab : “YA SAYA MAU!”
Contoh Ucapan Janji : Ucapan janji mempelai pria : “ Saya ….., (nama mempelai pria) mengambil engkau,……(nama mempelai wanita) menjadi istri saya , dengan mengasihi dan menghormati sengkau sampai maut memisahkan kita, menurut Firman Tuhan, ini janji ku padamu !
Ucapan janji mempelai wanita : “ Saya ….., (nama mempelai wanita) mengambil engkau,……(nama mempelai pria) menjadi suami saya , dengan mengasihi dan menghormati sengkau sampai maut memisahkan kita, menurut Firman Tuhan, ini janji ku padamu !
Contoh Ucapan Pemasangan Cincin : Ucapan Mempelai Pria : “ Dengan cincin ini saya mengambil engkau sebagai istri saya , didalam nama Bapa, Anak Laki-laki dan Roh Kudus yaitu Tuhan Yesus Kristus, Amin!”
Ucapan Mempelai Wanita : “ Dengan cincin ini saya menerima engkau sebagai suami saya , didalam nama Bapa, Anak Laki-laki dan Roh Kudus yaitu Tuhan Yesus Kristus, Amin!”
Contoh Ucapan Peneguhan Nikah oleh Gembala Sidang Jemaat : “ Dihadapan Tuhan dan keluarga serta jemaat Tuhan , hari ini , saya meneguhkan pernikahan saudara berdua menjadi suami istri yang sah, dalam nama Bapa, Anak Laki-laki dan Roh Kudus yaitu Tuhan Yeus Kristus, dan apa yang dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia, Amin!”
Contoh Ucapan Pemberkatan Nikah oleh Gembala Sidang Jemaat : “ Kiranya berkat anugrah Allah Bapa, Kasih Yesus Kristus dan bimbingan serta pertolongan Roh Kudus melimpah dan menyertai pernikahan ini dari sekarang sampai maranatha . Dalam nama Tuhan Yesus Kristus, Amin!”
No Smoking
Pertanyaan dan pernyataan ini sering diajukan oleh para perokok untuk mendapatkan pembenaran atas tindakan mereka karena yakin bahwa sesungguhnya Alkitab tidak secara spesifik melarang orang percaya untuk merokok. Faktanya memang tidak ada kalimat “jangan merokok” di dalam Alkitab, tidak seperti larangan untuk membunuh, mencuri, berdusta, dll. yang secara ekspilit terdapat di beberapa bagian dalam Alkitab.
Biasanya para perokok menanggap bahwa para pendeta dan mereka yang anti rokok hanya memakai ‘ayat-ayat karet’ (seperti dalam bidang hukum, ada istilah ‘pasal karet’) yang menurut mereka penafsirannya dapat disesuaikan dengan kepentingan seseorang, misalnya 1 Kor. 3:16.
Tapi, benarkah tidak ada larangan merokok dalam Alkitab? Bisakah Tuhan yang Mahatahu itu ‘khilaf’ ketika mengilhami para penulis Alkitab sehingga larangan merokok tidak tercantum dalam Alkitab?
Satu hal yang kita harus sadari adalah bahwa sekalipun Alkitab itu relevan sampai kapan pun, tetapi Alkitab ditulis dalam konteks budaya, ekonomi, politik, bahasa dan segala sesuatu yang berhubungan dengan daerah atau zaman ketika suatu kitab dalam Alkitab ditulis. Hal lain yang juga harus kita pahami adalah bahwa dalam membahas sesuatu, Alkitab seringkali memakai bahasa nubuatan atau juga tipologi-tipologi yang harus dapat kita tafsirkan dan berusaha memahaminya menurut konteks zaman sekarang.
Perhatikan bagaimana Alkitab membahasakan peluru kendali dengan ‘panah api’ (Ams. 26:18; Yes. 50:11), penyakit AIDS, Ebola, SARS, flu burung, flu babi dan berbagai wabah penyakit lainnya dengan sebutan ‘penyakit sampar’ (Mzm. 91:6), atau tank/panser dan pesawat tempur dengan ‘belalang perang’ (Why. 9:7-10). Cobalah juga untuk memahami apa yang dimaksudkan Alkitab dengan “…sekalipun mereka naik ke langit...” (Am. 9:2), “…sekalipun sarangmu ditempatkan di antara bintang-bintang” (Ob. 4), atau “Dan orang-orang dari segala bangsa dan suku dan bahasa dan kaum, melihat mayat mereka tiga setengah hari lamanya” (Why. 11:9). Setujukah anda jika saya mengatakan bahwa sebenarnya Alkitab sedang membicarakan tentang penjelajahan luar angkasa dan kecanggihan satelit yang ‘baru’ dikenal dunia pada abad ke 20?
Itu hanyalah sedikit contoh bahwa Alkitab sebenarnya telah sejak lama menginformasikan kepada kita tentang banyak hal yang menurut kita ‘baru’ (band. Pkh. 1:9-10). Tentu saja Tuhan tidak mau membuat orang-orang di masa Alkitab ditulis menjadi bingung dengan istilah tank, pesawat, rudal, stasiun luar angkasa, satelit, AIDS dan lain sebagainya. Itulah sebabnya Tuhan memakai ‘istilah’ yang dapat dipahami oleh orang-orang pada masa itu.
Sekarang mari kita perhatikan kalimat ini: “Sungguhpun kejahatan manis rasanya di dalam mulutnya, sekalipun ia menyembunyikannya di bawah lidahnya, menikmatinya serta tidak melepaskannya, dan menahannya pada langit-langitnya, namun berubah juga makanannya di dalam perutnya, menjadi bisa ular tedung di dalamnya. Harta benda ditelannya, tetapi dimuntahkannya lagi, Allah yang mengeluarkannya dari dalam perutnya. Bisa ular tedung akan diisapnya, ia akan dibunuh oleh lidah ular.” (Ayub 20:12-16).
Apakah yang sedang dibicarakan oleh ayat-ayat tersebut? Dengan menggunakan analogi ‘bisa ular tedung/kejahatan yang manis’ dan menceritakan proses dan akibat dari menikmatinya, Tuhan sebenarnya sedang berkata: “NO SMOKING!”
Sejarah GPdI

Sejarah GPdI
Selayang pandang GEREJA PANTEKOSTA di INDONESIA
Berdirinya Gereja Pantekosta di Indonesia tidak terlepas dari kedatangan dua keluarga missionaris dari Gereja Bethel
Temple Seattle, USA ke Indonesia pada tahun 1921 yaitu Rev. Cornelius Groesbeek dan Rev. Richard Van Klaveren
keturunan Belanda yang berimigrasi ke Amerika. Dari Bali maka pelayanan beralih ke Surabaya di pulau Jawa tahun
1922, kemudian ke kota minyak Cepu pada tahun 1923. Di kota inilah F.G Van Gessel pegawai BPM bertobat dan
dipenuhkan Roh Kudus disertai/disusul banyak putera – puteri Indonesia lainnya antara lain : H.N. Runkat, J.
Repi, A. Tambuwun, J. Lumenta, E. Lesnusa, G.A Yokom, R.Mangindaan, W. Mamahit, S.I.P Lumoindong dan A.E. Siwi
yang kemudian menjadi pionir-pionir pergerakan Pantekosta di seluruh Indonesia.
Karena kemajuan yang pesat, maka pada tanggal 4 Juni 1924 Pemerintah Hindia Belanda mengakui eksistensi
“De Pinkster Gemeente in Nederlansch Indie” sebagai sebuah “Vereeniging” (perkumpulan)
yang sah. Dan oleh kuasa Roh Kudus serta semangat pelayanan yang tinggi, maka jemaat-jemaat baru mulai
bertumbuh dimana-mana.
Tanggal 4 Juni 1937, pemerintah meningkatkan pengakuannya kepada pergerakan Pantekosta menjadi
“Kerkgenootschap” (persekutuan gereja) berdasarkan Staatblad 1927 nomor 156 dan 523, dengan Beslit
Pemerintah No.33 tanggal 4 Juni 1937 Staadblad nomor 768 nama “pinkster Gemente” berubah menjadi
“Pinksterkerk in Nederlansch Indie”. Pada zaman pendudukan Jepang tahun 1942, nama Belanda itu
diubah menjadi “Gereja Pantekosta di Indonesia”. Ketika itu Ketua Badan Pengoeroes Oemoem ( Majelis
Pusat) adalah Pdt. H.N Runkat.
Selain perkembangan perlu juga dicatat beberapa perpecahan yang kemudian melahirkan gereja-gereja baru dimana
para pendirinya berasal dari orang-orang GPdI antara lain : Pdt. Ho Liong Seng (DR.H.L Senduk) pendiri gereja GBI
yang bersama Pdt. Van Gessel pada tahun 1950 berpisah dengan GPdI dan mendirikan GBIS, Pdt. Ishak Lew pada
tahun 1959 keluar dan mendirikan GPPS, sebelumnya pada tahun 1936 Missionaris R.M. Devin dan R. Busby keluar
dan membentuk Assemblies of God, tahun 1946 Pdt. Tan Hok Tjoan berpisah dan membentuk Gereja Isa Almasih dan
lain-lain sebagainya.
Peranan para pioner pun patut dikenang, sebab karena perjuangan mereka pohon GPdI telah bertumbuh dengan lebat,
mereka antara lain : Pdt. H.N. Runkat yang merambah ladang di Pulau Jawa, (Jakarta, Jabar, Jateng, dll), tahun 1929
Pdt. Yulianus Repi dan Pdt. A. Tambuwun disusul oleh Pdt. A. Yokom, Pdt. Lumenta, Pdt. Runtuwailan menggempur
Sulawesi Utara, tahun 1939, dari Sulut / Ternante Pdt. E. Lesnussa ke Makasar dan sekitarnya. Tahun 1926 Pdt.
Nanlohy menjangkau kepulauan Maluku (Amahasa) yang kemudian disusul oleh Pdt. Yoop Siloey, dll.
Tahun 1928 Pdt. S.I.P Lumoindong ke D.I Yogyakarta tahun 1933 Pdt. A.E. Siwi menabur ke pulau Sumatera (Sumsel,
Lampung, Sumbar dan kemudian tahun 1939 ke Sumut), tahun 1932 Pdt. RM Soeprapto mulai membantu pelayanan di
Blitar kemudian Singosari dsk, tahun 1937 ke Sitiarjo Malang Selatan. Tahun 1935 Pdt. Siloey dkk, merintis pelayanan
ke Kupang NTT, tahun 1930 Pdt. De Boer disusul Pdt. E. Pattyradjawane dan A.F Wessel ke Kalimantan Timur. Tahun
1940 Pdt. JMP Batubara menebas ladang Kalimantan Barat (Pontianak), Pdt. Yonathan Itar pelopor Injil Pantekosta di
Irian Jaya, dan lain-lain yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Oleh pengorbanan mereka GPdI bertumbuh dengan
pesat.
Struktur Organisasi GPdI
Forum Tertinggi dalam forum GPdI ialah Musyawarah Besar yang diadakan 5 tahun sekali. Selain menetapkan Garis
Besar Program Kerja (GBPK), Mubes juga berfungsi memilih Pimpinan Tingkat Nasional GPdI yang disebut Majelis
Pusat. Majelis Pusat sekarang beranggotakan sebanyak-banyaknya 24 orang yaitu Seorang Ketua Umum, beberapa
orang Ketua, Seorang Sekretaris Umum, beberapa orang Sekretaris, seorang Bendahara Umum, beberapa orang
Bendahara, dan yang lainnya memimpin departemen-departemen, yaitu : Departemen Penginjilan, Penggembalaan,
Pendidikan & Pengajaran, Organisasi, Pertumbuhan Gereja, Diakonia, Pembangunan
Kemudian Majelis Pusat mengangkat pengurus-pengurus wadah tingkat nasional yang disebut Komisi Pusat berjumlah 9
buah yaitu : Pelayanan Anak Pantekosta (PELNAP), Pelayanan Remaja Pantekosta (PELRAP), Pelayanan Pemuda
Pantekosta (PELPAP), Pelayanan Wanita Pantekosta (PELWAP), Pelayanan Pria Pantekosta (PELPRIP), Pelayanan
Profesi & Usahawan Pantekosta (PELPRUP), Pelayanan Anak Anak Hamba Tuhan (PELAHT), Pelayanan Mahasiswa
Pantekosta (PELMAP), Komisi Penginjilan Pantekosta Pusat.
Setelah Mubes diadakan, maka setiap daerah mengadakan Musyawarah Daerah (Musda) yang tujuannya antara lain
memilih pimpinan tingkat daerah yang disebut Majelis Daerah. GPdI kini memiliki 32 Majelis Daerah ,dalam dan luar
negeri, sebagai berikut : MD Sumut-NAD, MD Sumbar, MD Riau, MD Kepri, MD Jambi, MD Sumsel, MD Bengkulu, MD
Bangka-Belitung, MD Lampung, MD Banten, MD Jakarta, MD Jawa Barat, MD Jawa Tengah, MD Yogyakarta, MD Jawa
Timur, MD Bali/NTB, MD NTT, MD Kalbar, MD Kalteng, MD Kaltim, MD Kalsel, MD Sulselbar, MD Sultra, MD Sulteng,
Majelis Pusat Gereja Pantekosta di Indonesia
http://gpdi.or.id Powered by Joomla! Generated: 29 May, 2010, 07:29MD Sulut, MD Gorontalo, MD Maluku Utara, MD Maluku, MD Papua, MD Australia, MD West Coast USA, MD East Coast
USA.
Setelah terpilih maka setiap MD juga menetapkan pengurus wadah-wadah tingkat daerah sesuai kebutuhan yang
disebut Komisi Daerah. Selain itu MD juga menetapkan Majelis-Majelis Wilayah sesuai kebutuhan, dan Majelis Wilayah
pun akan menetapkan pengurus wadah di tingkat wilayah yang disebut Komisi Wilayah. Setiap Majelis Wilayah
membawahi gembala-gembala yang menjadi basis utama pelayanan GPdI, dan setiap gembala mengangkat pengurus
wadah tingkat sidang jemaat.
Mekanisme Kependetaan
Waktu yang ideal bagi seseorang untuk mencapai gelar Pendeta penuh di GPdI, rata-rata berkisar antara 10 tahun
(dihitung sejak mulai fulltime dalam pelayanan). Perjalanan panjang yang harus ditempuh tersebut umumnya sebagai
berikut : diawali dengan TC (Training Center) di sebuah pastori minimal 1 tahun, lalu masuk Sekolah Alkitab kelas.1
selama 1 tahun – setelah itu ditempatkan praktek pelayanan sebagai ‘pengerja’ minimal 1 tahun,
lalu masuk Sekolah Alkitab kelas.2 selama 1 tahun, lalu mulai merintis sidang baru dengan waktu yang sangat relative
minimal 1 tahun lagi. Bila sudah memiliki pelayanan yang stabil dan rutin, akan ditetapkan oleh MD menjadi gembala
jemaat dengan gelar Pdp (Pendeta Pembantu), dan bila pelayanannya berkembang 2 tahun kemudian akan
memperoleh gelar Pdm (Pendeta Muda). Dan jika Majelis Daerah merekomendasikan lagi, maka 2 tahun kemudian yang
bersangkutan dapat dilantik sebagai Pendeta Penuh (Pdt).
Statistik
Berdasarkan data Mubes 2007 jumlah Sidang Jemaat GPdI sampai dengan saat ini (2007) adalah :12.000 jemaat GPdI
di seluruh Indonesia dan luar negeri.
Kronologi Kepemimpinan sejak 1921 – 2007
Maret 1921 – 19 Juni 1923
Injil Pantekosta masuk ke Indonesia, oleh :
Missionary Richard van Klaveren & Cornelius E. Groesbeek
19 Maret 1923 : didirikan Vereeninging “DePinkstergemeente in Nederlasch” berkedudukan di Bandung
dengan susunan Pengurus :
-
Ketua : Pdt. DHW. Weenink Van Loon
-
Sekretaris : Pdt. Paulus
-
Bendahara : Pdt. G. Droop
Dengan Keputusan Gubernur Jendral Hindia Belanda, tertanggal Cipanas, 4 Juni 1924 No.29 kepada Vereeninging
tersebut diberi hak / pengakuan sebagai Badan Hukum
Majelis Pusat Gereja Pantekosta di Indonesia
http://gpdi.or.id Powered by Joomla! Generated: 29 May, 2010, 07:29
Disamping Pengurus di atas yang bertanggung jawab terhadap pemerintah, maka diadakan suatu Convent Hamba-
hamba Tuhan senior, yang terdiri dari :
-
Pdt. FG.Van Giseel
-
Pdt. Weening Van Loon
-
Pdt. F. Van Abkoude
-
Pdt. D. Van Klaveren & isterti
-
Pdt. H. Horstman
-
Pdt. MA. Alt
Tahun 1942 – 1947. dengan pecahnya Perang Dunia ke-2 pimpinan diserahkan kepada putera-putera Indonesia
dan pimpinan Gereja disebut Badan Pengoeroes Oemoem (BPO) dengan susunan personalia sebagai berikut :
-
Pdt. HN Runkat (Ketua) - Jakarta
-
Pdt. SIP Lumoindong - Semarang
-
Majelis Pusat Gereja Pantekosta di Indonesia
http://gpdi.or.id Powered by Joomla! Generated: 29 May, 2010, 07:29Pdt. RM Soeprapto - Malang
-
Pdt. R.O Mangindaan - Mojokerto
-
Pdt. Liem Bian Hok - Tulungagung
-
Pdt. L. Nanlohy - Lumajang
Tahun 1947 – 1949. Dalam Musyawarah Nasional ke-14 di Solo terbentuk BPO sebagai berikut :
-
Pdt. HN. Runkat (ketua) - Jakarta
-
Pdt. RM. Soeprapto - Malang
-
Pdt. SIP. Lumoindong - Semarang
-
Pdt. R.O Mangindaan - Mojokerto
-
Pdt. J. Syaranamual - Jakarta
Tahun 1949 -1951. Daam Musyawarah Nasional ke 15 di Jakarta BPO menjadi BPU terdiri :
Majelis Pusat Gereja Pantekosta di Indonesia
http://gpdi.or.id Powered by Joomla! Generated: 29 May, 2010, 07:29 -
Pdt. HN. Runkat (ketua) - Jakarta
-
Pdt. RM. Soeprapto - Malang
-
Pdt. SIP. Lumoindong - Semarang
-
Pdt. R.O Mangindaan - Mojokerto
-
Pdt. E. Lesnussa - Ujung Pandang
Tahun 1951 – 1953. Dalam Musyawarah Nasional ke 16 di Malang, terbentuk Majelis Agung yang terdiri 24 orang
dan Pengurus Hariannya adalah Pengurus Pusat :
- Pdt. HN Runkat (Ketua) - Jakarta
-
Pdt. RM Soeprapto - Malang
-
Pdt. SIP Lumoindong - Semarang
Tahun 1953-1957. Dalam Musyawarah Nasional ke 17 di Langoan (Sulawesi Utara) Pengurus Pusat terpilih adalah:
-
Majelis Pusat Gereja Pantekosta di Indonesia
http://gpdi.or.id Powered by Joomla! Generated: 29 May, 2010, 07:29Pdt. HN Runkat (Ketua) - Jakarta
-
Pdt. RM Soeprapto - Malang
-
Pdt. SIP Lumoindong - Semarang
Tahun 1957-1961. Musyawarah Nasional ke 18 di Malang telah membentuk Pengurus Pusat baru sesudah
meninggalnya Pdt. HN. Runkat, dengan susunan sebagai berikut :
-
Ketua : Pdt. E. Lesnussa
-
Wakil Ketua : Pdt. RM. Suprapto
-
Sekjen : Pdt. SIP Lumindong
-
Bendahara : Pdt. Kwee Hok To
Majelis Pusat Gereja Pantekosta di Indonesia
http://gpdi.or.id Powered by Joomla! Generated: 29 May, 2010, 07:29
-
Komisaris I. : Pdt. WW. Kastanya
-
Komisaris II : Pdt. LA Pandelaki
-
Komisaris III : Pdt. The Kiem Koei
Tahun 1961-1965. Musyawarah Nasional ke 19 di Bandung, menhasilkan susunan Pengurus Pusat :
-
Ketua : Pdt. E. Lesnussa
-
Majelis Pusat Gereja Pantekosta di Indonesia
http://gpdi.or.id Powered by Joomla! Generated: 29 May, 2010, 07:29Wakil Ketua : Pdt. RM. Suprapto
-
Sekjen : Pdt. SIP Lumindong
-
Bendahara : Pdt. Kwee Hok To
-
Komisaris I. : Pdt. WW. Kastanya
-
Komisaris II : Pdt. LA Pandelaki
-
Komisaris III : Pdt. The Kiem Koei
Majelis Pusat Gereja Pantekosta di Indonesia
http://gpdi.or.id Powered by Joomla! Generated: 29 May, 2010, 07:29
Tahun 1965-1969. Musyawarah Besar ke-20 di Yogyakarta telah menetapkan Pengurus Pusat sebagai berikut :
-
Komisaris II : Pdt. WW Kastanya
-
Ketua : Pdt. E. Lesnussa
-
Bendahara : Pdt. H. Kristianto
-
Wakil Ketua : Pdt. LA. Pandelaki
-
Sekjen : Pdt. RG. Sutrisno
-
Komisaris I : Pdt. WH. Bolang
-
Komisaris III : Pdt. JMP Batubara
Tahun 1969-1973. Mubes ke.21 di Surabaya memilih pengurus Pusat sebagai berikut :
Majelis Pusat Gereja Pantekosta di Indonesia
http://gpdi.or.id Powered by Joomla! Generated: 29 May, 2010, 07:29
-
Ketua : Pdt. E. Lesnussa
-
Wakil Ketua : Pdt. LA. Pandelaki
-
Sekjen : Pdt. AH. Mandey
-
Bendahara : Pdt. H. Kristianto
-
Komisaris I. : Pdt. WH Bolang
-
Komisaris II : Pdt. JMP Batubara
-
Komisaris III : Pdt. RM. Suprapto
-
Penasehat : Pdt. R. Gideon Sutrisno
Pada tanggal 8 November 1969 komposisi Pengurus Pusat berubah setelah meninggalnya Pdt. RM. Soeprapto :
Majelis Pusat Gereja Pantekosta di Indonesia
http://gpdi.or.id Powered by Joomla! Generated: 29 May, 2010, 07:29
-
Ketua : Pdt. E. Lesnussa
-
Wakil Ketua : Pdt. LA. Pandelaki
-
Sekjen : Pdt. AH. Mandey
-
Bendahara : Pdt. H. Kristianto
-
Komisaris I. : Pdt. WH. Bolang
-
Komisaris II : Pdt. JMP. Batubara
-
Komisaris III : Pdt. B. Manoah
-
Penasehat : Pdt. R. Gideon Sutrisno
Kemudian tanggal 8 Agustus 1970 dengan meninggalnya Pdt. E. Lesnussa maka terjadi perubahan susuanan Pengurus
Pusat :
-
Majelis Pusat Gereja Pantekosta di Indonesia
http://gpdi.or.id Powered by Joomla! Generated: 29 May, 2010, 07:29Ketua : Pdt. LA. Pandelaki
-
Wakil Ketua : Pdt. WH. Bolang
-
Sekjen : Pdt. AH. Mandey
-
Bendahara : Pdt. H. Kristianto
-
Komisaris I. : Pdt. JMP. Batubara
-
Komisaris II : Pdt. B. Manoah
-
Penasehat : Pdt. R. Gideon Sutrisno
Tanggal 8 Februari 1973 terjadi lagi perubahan susuanan Pengurus Pusat :
-
Majelis Pusat Gereja Pantekosta di Indonesia
http://gpdi.or.id Powered by Joomla! Generated: 29 May, 2010, 07:29Ketua : Pdt. WH. Bolang
-
Sekjen : Pdt. AH. Mandey
-
Bendahara : Pdt. H. Kristianto
-
Komisaris I. : Pdt. JMP Batubara
-
Komisaris II. : Pdt. B. Manoah
-
Penasehat : Pdt. R. Gideon Sutrisno
Majelis Pusat Gereja Pantekosta di Indonesia
http://gpdi.or.id Powered by Joomla! Generated: 29 May, 2010, 07:29Tahun 1973-1976, Mubes ke-22 di Batu menghasilkan Pengurus sebagai berikut :
-
Ketua : Pdt. WH. Bolang
-
Wakil Ketua : Pdt. Gideon Sutrisno
-
Sekjen : Pdt. AH. Mandey
-
Bendahara : Pdt. MF. Da Costa
-
Komisaris I. : Pdt. JMP. Batubara
-
Komisaris II : Pdt. TH. Itaar
-
Penasehat : Pdt. S. Sriyoto
Tahun 1976-1980, Mubes ke-23 menghasilkan pengurus sbb :
-
Ketua : Pdt. WH. Bolang
-
Wakil Ketua : Pdt. Gideon Sutrisno
Majelis Pusat Gereja Pantekosta di Indonesia
http://gpdi.or.id Powered by Joomla! Generated: 29 May, 2010, 07:29 -
Sekjen : Pdt. AH. Mandey
-
Bendahara : Pdt. MF. Da Costa
-
Komisaris I. : Pdt. JMP. Batubara
-
Komisaris II : Pdt. S. Sriyoto
-
Penasehat : Pdt. LA. Pandelaki
Tahun 1980-1984, Mubes ke-24 di Jakarta, menghasilkan pengurus sbb :
-
Ketua Umum : Pdt. A.H. Mandey
-
Ketua I : Pdt. R.G Sutrisno
-
Ketua II : Pdt. J.M.P. Batubara
-
Majelis Pusat Gereja Pantekosta di Indonesia
http://gpdi.or.id Powered by Joomla! Generated: 29 May, 2010, 07:29Sekjen : Pdt. E.N. Soriton
-
Wakil Sekjen : Pdt. S. Soriyoto
-
Bendahara : Pdt. M.F. Da Costa
Departemen-departemen :
-
Kerohanian : Pdt. J. Rompas
-
Organisasi : H.E. Karundeng
-
Kesejahteraan : Pdt. J.K Siwi
Tahun 1984-1988, Mubes ke-25 di Jakarta, menghasilkan pengurus sbb :
-
Ketua Umum : Pdt. A.H. Mandey
-
Ketua I : Pdt. J.M.P. Batubara
-
Majelis Pusat Gereja Pantekosta di Indonesia
http://gpdi.or.id Powered by Joomla! Generated: 29 May, 2010, 07:29
Ketua II : Pdt. E.N. Soriton
-
Sekretaris Umum : Pdt. J.K. Siwi
-
Wakil Sekretaris Umum : Pdt. M.D Wakkary
-
Bendahara : Pdt. M.F. Da CostaWakil
-
Bendahara : Pdt. H.O.H Awuy
Departemen-departemen :
-
Penginjilan : Pdt. D.A. Supit
-
Pemb. Warga Jemaat : Pdt. S. Sriyoto
-
Pendidikan & Latihan : Pdt. Th. Karuniadjaja
-
Organisasi & Komunikasi : Pdt. W.J. Bangguna
Majelis Pusat Gereja Pantekosta di Indonesia
http://gpdi.or.id Powered by Joomla! Generated: 29 May, 2010, 07:29
Tahun 1988-1991, Mubes ke-26 menghasilkan pengurus sbb :
-
Ketua Umum : Pdt. A.H. Mandey
-
Ketua I : Pdt. E.N. Soriton
-
Ketua II : Pdt. J.M.P Batubara
-
Wakil Bendahara : Pdt. J.K Siwi
-
Sekretaris Umum : Pdt. M.D. Wakkary
-
Wakil Sekretaris Umum : Pdt. H.O.H Awuy
-
Bendahara : Pdt. M.F. Da Costa
Departemen-departemen
Majelis Pusat Gereja Pantekosta di Indonesia
http://gpdi.or.id Powered by Joomla! Generated: 29 May, 2010, 07:29
-
Pengembalaan : Pdt. S. Sriyoto
-
Penginjilan : Pdt. Y.R. Marey
-
Pendidikan : Pdt. TH. Karuniadjaja
-
Pel. Warga Jemaat : Pdt. W.J Bangguna
-
Organisasi & Humas : Pdt. R.T. Kastanya
-
Penatalayanan & Dana : Pdt. M.Ph. Bolang
-
Hubungan Luar Negeri : Pdt. D.A. Supit
Tahun 1991-1995, Mubes ke-27 di Batu :
-
Ketua Umum : Pdt. A.H. Mandey
Majelis Pusat Gereja Pantekosta di Indonesia
http://gpdi.or.id Powered by Joomla! Generated: 29 May, 2010, 07:29
-
Ketua I : Pdt. E.N. Soriton
-
Ketua II : Pdt. M.F. Da Cost
-
Sekretaris Umum : Pdt. M.D. Wakkary
-
Sekretaris I : Pdt. R.T. Kastanya
-
Sekretaris II : Pdt. Soemaryanti
-
Bendahara Umum : Pdt. Y.K Siwi
-
Bendahara I : Pdt. H.O.H Awuy
-
Dep. Pengembalaan : Pdt. D.A. Supit
Majelis Pusat Gereja Pantekosta di Indonesia
http://gpdi.or.id Powered by Joomla! Generated: 29 May, 2010, 07:29 -
Dep. Penginjilan : Pdt. M.Ph. Bolang
-
Dep. Pel. Warga Jemaat : Pdt. W.J. Banggunan
-
Dep. Organisasi & Hub. K : Pdt. John Rompas
-
Dep. Diakonia Pemb. : Pdt. E. Kurniawan
-
Dep. Pendidikan & Lat : Pdt. Th. Karuniajaya
-
Dep. Literatur & Media M : Pdt. J.F. Lontoh
-
Majelis Pusat Gereja Pantekosta di Indonesia
http://gpdi.or.id Powered by Joomla! Generated: 29 May, 2010, 07:29Dep. Luar Negeri : Pdt. M.D. Wakkary
Tahun 1993: Dengan dipanggil pulangnya Pdt. E.N. Soriton ke Rumah Bapa di Surga maka komposisi Majelis Pusat
mengalami perubahan sbb:
-
Ketua Umum : Pdt. A.H. Mandey
-
Ketua I : Pdt. DR. M.D. Wakkary
-
Ketua II : Pdt. M.F. Da Costa
-
Sekretaris Umum : Pdt. R. Tim. Kastanya
-
Sekretaris I : Pdt. Soemaryanto
-
Bendahara Umum : Pdt. Y.K. Siwi
-
Bendahara I : Pdt. H.O.H. Awuy
Susunan departeman tetap sama tidak ada perubahan.
Majelis Pusat Gereja Pantekosta di Indonesia
http://gpdi.or.id Powered by Joomla! Generated: 29 May, 2010, 07:29
Tahun 1995-2000, Mubes ke-28 di Batu:
-
Ketua Umum : Pdt. A.H. Mandey
-
Ketua I : Pdt. DR. M.D. Wakkary
-
Ketua II : Pdt. M.F. Da Costa
-
Sekretaris Umum : Pdt. R.Tim Kastanya
-
Sekretaris I : Pdt. Soemaryanto
-
Sekretaris II : Pdt. DR. W.D. Saerang
-
Bendahara Umum : Pdt. Y.K. Siwi
-
Bendahara I : Pdt. H.O.H Awuy
Departemen-departemen :
-
Majelis Pusat Gereja Pantekosta di Indonesia
http://gpdi.or.id Powered by Joomla! Generated: 29 May, 2010, 07:29Dep. Pengembalaan & PG : Pdt. DR. D.A. Supit
-
Dep. Penginjilan & PM : Pdt. C.C.E. Rombot
-
Dep. Pendidikan & Latihan : Pdt. DR. L. Lapian
-
Dep. Pel. Warga Jemaat : Pdt. DR. W.J. Bangguna
-
Dep. Hub. Luar & Kelembagaan : Pdt. DR. F. Patiradjawane
-
Dep. Diakonia & Pemb. : Pdt. E. Kurniawan
-
Dep. Media & Liberatur : Pdt. D. Roemokoij M.Min
-
Dep. Urs. Peranan Wanita : Pdt. Ibu M.M Mandey
-
Dep. Urs. Kepemudaan : Pdt. H. Runtukahu
Tahun 2000-2004, Mubes ke-29 tahun 2000 di Istora Senayan Jakarta :
Majelis Pusat Gereja Pantekosta di Indonesia
http://gpdi.or.id Powered by Joomla! Generated: 29 May, 2010, 07:29
-
Ketua Umum : Pdt. A.H. Mandey
-
Ketua : Pdt. DR. M.D. Wakkary
-
Ketua : Pdt. H.O.H. Awuy
-
Ketua : Pdt. Y.K. Siwi
-
Ketua : Pdt. R. Tim Kastanya
-
Sekretaris Umum : Pdt. DR. W.D. Saerang
-
Sekretaris : Pdt. Soemaryanto
-
Sekretaris : Pdt. DR. F. Patiradjawane
-
Sekretaris : Pdt. F. Assa
-
Bendahara Umum : Pdt. DR. John Weol
Majelis Pusat Gereja Pantekosta di Indonesia
http://gpdi.or.id Powered by Joomla! Generated: 29 May, 2010, 07:29 -
Bendahara : Pdt. E. Kurniawan
-
Bendahara : Pdt. Dolfy Memah
Departemen-departemen :
-
Dep. Penginjilan : Pdt. M.Ph. Bolang
-
Dep. Pengembalaan : Pdt. Victor Malino
-
Dep. Pend & Pengajaran : Pdt. DR. L. Lapian
-
Dep. Pengorganisasian : Pdt. John Rompas
-
Dep. Diakonia, Sosial & Pemb. : Pdt. Yusak Setioputro
-
Dep. Pelayanan Wanita : Pdt. Ibu. M.M. Mandey
-
Majelis Pusat Gereja Pantekosta di Indonesia
http://gpdi.or.id Powered by Joomla! Generated: 29 May, 2010, 07:29Dep. Pelayanan Anak-anak : Pdt. Thoms Dato
-
Dep. Pelayanan Pemuda : Pdt. Hendrik Runtukahu
-
Dep. Pelayanan Kaum Pria : Pdt. DR. W.J. Bangguna
-
Dep. Pengembangan Jemaat & LN : Pdt. DR. D.A. Supit
-
Dep. Hubungan External : Pdt. Yesayas Tobing
-
Dep. Liberatur & Media Massa : Pdt. D. Roemokoij, M.Mi
Tahun 2003-2007, Mubes ke-30 di Bali :
-
Ketua Umum : Pdt. A.H. Mandey
-
Ketua I : Pdt. DR. M.D. Wakkary
-
Ketua II : Pdt. DR. Jhonny Weol
-
Sekretaris Umum : Pdt. DR. W.D. Saerang
Majelis Pusat Gereja Pantekosta di Indonesia
http://gpdi.or.id Powered by Joomla! Generated: 29 May, 2010, 07:29
-
Sekretaris I : Pdt. DR. F. Pattirajawane
-
Sekretaris II : Pdt. H.S. Gultom
-
Bendahara : Pdt. Hendrik Runtukahu
-
Bendahara I : Pdt. D.G. Memah
-
Bendahara II : Pdt. Thomas Dato
Departemen-departemen :
-
Dep. Pengembalaan & PWJ : Pdt. R.T. Kastanya
-
Dep. Pengembalaan & PWJ : Pdt. Y.K. Siwi
-
Dep. Pengembalaan & PWJ : Pdt. Frans Z. Assa
-
Dep. Penginjilan, PG & PLB : Pdt. M.PH. Bolang
-
Majelis Pusat Gereja Pantekosta di Indonesia
http://gpdi.or.id Powered by Joomla! Generated: 29 May, 2010, 07:29Dep. Penginjilan, PG & PLB : Pdt. DA. Supit
-
Dep. Penginjilan, PG & PLB : Pdt. DR. J.O. Wotulo
-
Dep. Pengajaran & Pendidikan : Pdt. DR. Lefran Lapian
-
Dep. Pengajaran & Pendidikan : Pdt. J.S. Minandar
-
Dep. Pengajaran & Pendidikan : Pdt. Drs Max Turangan
-
Dep. Diakonia Kesejahteraan & PM : Pdt. E. Kurniawan
-
Dep. Diakonia Kesejahteraan & PM : Pdt. Arnold R. Bolung
-
Dep. Diakonia Kesejahteraan & PM : Pdt. Johanes E. Bale
Majelis Pusat Gereja Pantekosta di Indonesia
http://gpdi.or.id Powered by Joomla! Generated: 29 May, 2010, 07:29
Kembali Ke Iman
Ada banyak peristiwa yang mewarnai kehidupan kekristenan kita, mulai dari kejadian-kejadian yang bersifat natural sampai dengan segala peristiwa yang bersifat supernatural. Tiap kejadian, terutama peristiwa supernatural, menimbulkan dampak yang berbeda-beda (variatif) terhadap pertumbuhan iman orang percaya. Tentu saja hal ini tidak dapat dipisahkan dengan kapasitas iman orang percaya. Iman yang kuat dan tidak mudah digoyahkan oleh pengaruh dunia bahkan hal-hal yang kelihatannya rohani adalah iman yang dibagun diatas kebenaran hakiki, firman Allah. Iman inilah yang tidak akan terbawa dalam omong kosong beberapa orang yang menyebut – bahkan menyamakan – diri dengan Yesus Kristus, Tuhan kita, dengan menyampaikan ajaran miring. Muncul atau tidaknya ajaran-ajaran yang menyimpang dari firman Allah tidaklah seberapa penting; sebab yang penting ialah sejauhmana keteguhan iman kita pada firman Allah. Firman Allah tidak hanya menyatakan segala hal tentang para penyesat, tetapi juga memberikan tips untuk menghadapi mereka. Yudas merumuskannya kepada orang-orang percaya sebagai berikut:
1. Ingatlah perkataan para rasul (ay. 17; 2 Ptr. 3:2-6)
Ketekunan membaca Alkitab menolong kita dalam memahami munculnya guru-guru palsu. Sekaligus mengingatkan kita pada segala perkataan rasul-rasul mengenai akhir zaman.
2. Bangunlah dirimu sendiri (ay. 20; Kol. 2:7; I Tes. 5:11)
Memiliki iman yang suci dan tidak berhenti berdoa adalah ciri membangun diri dalam Kristus.
3. Peliharalah dirimu (ay. 21)
Iman harus dipelihara dengan cara hidup dalam lingkaran kasih Allah; buktinya ialah setia menantikan kedatangan Yesus Kristus.
4. Tunjukkan belas kasihan (ay. 22)
Keselamatan tidak egois. Karena itu, kita harus tetap setia memberitakan injil Kristus kepada yang ragu-ragu dan yang belum mendengar tentang Dia.
Apakah kita sudah menerima dan melakukan pesan Tuhan yang telah disampaikan oleh Yudas kepada kita? Renungkanlah!
|
|
| {sumber : Yudas 1:17-24} |
Indah Pada Waktu NYA
Dari 43.000 pelamar kemudian 10.000 org, dan kini aku menjadi bagian dari 100 orang yang berkumpul untuk penilaian akhir. Ada simulator uji Klauss Trofoby, yaitu latihan ketangkasan dan percobaan mabuk udara. Siapakah diantara kami ini yg bisa melewati ujian akhir ini? Tuhan, biarlah diriku yang terpilih. begitulah aku berdoa, lalu tibalah berita yg menghancurkan itu. NASA memilih Christina Mc Auflifee dan aku kalah. Impian hidupku hancur, aku mengalami depresi rasa percaya diriku lenyap dan amarah menggantikan amarahku. Aku mempertanyakan semuanya, kenapa Tuhan? Kenapa bukan aku? Bagian diriku yang mana yang kurang? Mengapa aku diperlakukan kejam? Aku berpaling pada ayahku, katanya: "semua terjadi karena suatu alasan". Selasa 28 Januari 1986 , aku berkumpul bersama teman-teman untuk melihat peluncuran Challenger, saat pesawat itu melintasi menara landasan pacu, aku menantang impianku untuk terakhir kali, Tuhan, sebenarnya aku bersedia melakukan apa saja, agar berada didalam pesawat itu, kenapa bukan aku? 73 detik kemudian, Tuhan menjawab semua pertanyaanku dan menghapus semua keraguanku, saat Challenger meledak dan menewaskan semua penumpangnya. Aku teringat kata-kata Ayahku:" semua terjadi karena suatu alasan". Aku tidak terpilih dalam penerbangan itu, walaupun aku sanggat menginginkannya, karena Tuhan memiliki alasan lain, untuk kehadiran ku dibumi ini. Aku memiliki misi lain dalam hidup. Aku tidak kalah, aku seorang pemenang, aku menang karena aku telah kalah. Aku Frank Selazak masih hidup untuk bersyukur pada Tuhan, karena tidak semua doa ku dikabulkan. Ternyata Tuhan mengabulkan doa kita dengan 3 cara: 1. Apabila Tuhan mengatakan YA maka kita akan mendapatkan apa yag kita minta 2.Apabila Tuhan mengatakan tidak maka kita akan mendapatkan yang lebih baik. 3.Apabila Tuhan mengatakan tunggu maka kita akan mendapatkan yang terbaik sesuai kehendaknya dan waktunya. Tuhan tidak pernah terlambat, juga tidak tergesa -gesa, Dia selalu tepat waktu. Roma 8:28 kita tahu , sekarang bahwa Tuhan turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikkan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Tuhan. Jadi, janganlah kita menghakimi seseorang bila dia sedang dalam pergumulan, dengan mengatakan kamu kurang doa sih, harusnya kamu doa 7 jam sehari atau kamu tidak puasa sih, atau kamu mungkin masih ada dosa, akhirnya orang tersebut bukannya merasa ringan bebannya tapi malah makin terpuruk karena kita mulai mendakwa dia dengan segala macam aturan-aturan, padahal kita tahu rencana Tuhan bukanlah rencana kita, waktu Tuhan bukan waktu kita dan cara Tuhan bukanlah cara kita. Berhentilah untuk menjadi hakim bagi orang lain.
Mengucap Syukur Senantiasa
Mengucap syukur dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Tuhan didalam Kristus Yesus bagi kamu. I Tes 5:18. Pada suatu hari 2 orang bersahabat, saat melakukan perjalan dipadang pasir kehabisan air minum. Betapa sulitnya mencari air dipadang pasir yang jauh dari wadi atau oase. Dengan segala upayanya kedua orang itu berusaha mencari air pelenyap dahaganya. Akhirnya dengan harga yang sangat mahal mereka dapat membeli setengah gelas air sejuk dari kafilah yang kebetulan lewat padang pasir itu. Hanya setengah gelas air saja, itu berarti terlalu sedikit untuk diminum oleh 2 orang. Yang seorang berkata kepada kawannya, sungguh sial dapat air hanya sedikit saja, sedangkan yang satunya berkata Puji Tuhan, syukur , sekalipun sedikit kita masih dapat air. Mengapa ucapan 2 orang tersebut mempunyai nada yang berbeda? sebab orang yang pertama itu melihat pada setengah bagian gelas yang kosong itu, sedangkan orang yang kedua itu melihat pada setengah bagian gelas yang berisi air itu. Orang pertama berpikir dari segi negatifnya, sedangkan orang kedua berpikir dari segi positifnya. Seringkali kita sebagai anak-anak Tuhan menilai berkat, atau jawaban doa terobosan itu adalah bila mendapatkan uang yang banyak, tapi sedikit sekali yang berpikir bahwa memenangkan jiwa justru lebih dari segalanya, bukankah ada Firman Tuhan berkata 1 orang bertobat seluruh keluarga diselamatkan dan malaikat disurga bersorak-sorak? karena saat Tuhan Yesus datang kedua kali nanti, Dia tidak tanya dan melihat uang kita tapi yang Dia mau adalah buah jiwa-jiwa yang dimenangkan untuk kemuliaan namaNya. Oleh sebab itu mari kita mulai merubah paradigma tentang terobosan/berkat, itu bukan berbicara tentang uang saja tapi ada banyak hal, dan caranya ya terserah Tuhan. bagaimana Dia ingin melakukannya untuk kita, dan setiap Dia melakukan mujizat atau jawaban doa caranya belum tentu sama satu dengan yang lain, karena Tuhan kita sangat kreatif ada bermilyar-milyar caranya.
Jodoh Dari Tuhan
